Rabu, 29 Juni 2011

Penyajian data dengan grafik / diagram

Penyajian data dengan grafik / diagram

Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui karakteristik dari data yang disajikan.

Terdapat beberapa jenis grafik yaitu :

*  Grafik garis (line chart)
Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.

*  Grafik batang / balok (bar chart)
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.

*  Grafik lingkaran (pie chart)
Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.

*  Grafik Gambar (pictogram)
Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.

*  Grafik Berupa Peta (Cartogram).
Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca dibeberapa daerah.











SAP (satuan acara penyuluhan) anak balita dg gizi

                                                               SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan             : Gizi  Balita
Sasaran                          : Ibu-ibu yang mempunyai anak balita di kelurahan sawahan
Hari/ tgl pelaksanaan    : Rabu / 13 juli 2011
Tempat                           : Balai kelurahan sawahan

I.          Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu komponen terpenting untuk perkembangan dan pertumbuhan pada balita.

II.       Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang gizi balita maka anggota keluarga mampu mehahami tentang gizi balita.

III.    Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang gizi balita selama 30 menit keluarga mampu :
1.         Menjelaskan pengertian gizi.
2.         Menjelaskan jenis makanan yang diberikan pada balita.
3.         Menjelaskan pola pemberian makanan pada balita.
4.         Menjelaskan pengaturan makanan anak usia 1-5 tahun.
5.          Membuat sendiri makanan untuk balita

IV.    Materi
1.         Pengertian gizi
2.         Jenis makanan yang diberikan pada balita
3.         Pola pemberian makanan pada balita
4.         Pengaturan makanan anak usia 1-5 thn

V.       Metode
1.         Ceramah
2.         Tanya jawab
3.         Demonstrasi memasak menu gizi seimbang untuk balita.

VI.    Media/alat
1.         Leafleat
2.         LCD

VII. Pengorganisasian
a.         Pembawa acara         : Ayu Fuada
b.         Pemateri                    : Luluk Romadhoni
c.         Moderator                 : Ayu Fuada
d.        Demonstrator            :  -Dewi purwanti
-Annisa anjar Kusuma
       e.    Notulis                      : Dwi Mukti Muluna
       f.   Fasilitator                    : Afrina Purnitasari

VIII.       Kriteria evaluasi
1. Ibu mengerti tentang pentingnya gizi pada balita
2. Ibu mengerti tentang manfaat pemenuhan gizi pada balita
3. Ibu tau bagaimana caranya membuat makanan sehat bagi balita

IX.    Strategi Pelaksanaan
a.         Metode         : ceramah, diskusi, dan demonstrasi
b.         Media           : leaflet, LCD, peralatan memasak
c.         Garis besar materi (penjelasan terlampir)
6.         Pengertian gizi
7.         Jenis makanan yang diberikan pada balita
8.         Pola pemberian makanan pada balita
9.         Pengaturan makanan anak usia 1-5 thn


X.       Proses Pelaksanaan:
No.
Tahap
Wkt
Kegiatan pengajar
Kegiatan peserta
1.
Pembukaan
5’
1.    Perkenalan.
2.    Menghubungkan pengalaman peserta penyuluhan dengan topik yang akan disampaikan melalui review tentang gizi balita.

Memperhatikan dan menanggapi tentang review gizi balita.
2.
Pengembangan
20’
1.    Menjelaskan tentang:
a.    Pengertian gizi balita.
b.    Jenis makanan yang diberikan pada balita.
c.    Pola pemberian makanan pada balita.
d.   Pengaturan makanan anak usia 1 – 5 tahun.

2.    Memberi kesempatan peserta penyuluhan untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
3.    Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
4.    Mendemonstrasikan masakan menu gizi seimbang untuk balita

Mendengarkan dan memperhatikan .







Menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Memperhatikan.
3.
Penutup
5’
1.    Menyimpulkan materi yang telah diberikan.
2.    Melakukan evaluasi hasil penyuluhan.
3.    Memberi salam penutup.
Memperhatikan dan mencatat.
Menjawab pertanyaan.



XI.    Kriteria evaluasi
1. Ibu mengerti tentang pentingnya gizi pada balita
2. Ibu mengerti tentang manfaat pemenuhan gizi pada balita
3. Ibu tau bagaimana caranya membuat makanan sehat bagi balita

XII. Sumber Pustaka
Depkes RI, (1992), Perawatan Anak Dalam  Kontek keluarga
Soetjiningsih, 1997, Sari Gizi Klinik ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta, EGL
Pusdiknakes, 1996, Asuhan Perawatan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga, Jakarta, Pusdiknakes Depkes RI

MATERI GIZI BALITA

1.         Pengertian Gizi
Gizi adalah makanan dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh yang berhubungan
dengan kesehatan.

2.         Makanan bayi usia 0-4 bln
Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai dewasa.
Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu, karena ASI memang diperuntukkan bayi-bayi yang khasiatnya sebagai makanan pokok untuk bayi.
Keunggulan  ASI disbanding dengan susu sapi adalah:
a.         ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
b.         ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini dalam usus akan mengalami peragihan hingga membentuk asam laktat yang bermanfaat dalam usus bayi, yaitu :
-            Menghambat pertumbuhan bakteri yang pathologis
-            Merangsang pertumbuhan mikroorganik yang dapat menghasilkan berbagai asam organic dan mensintesa beberapa jenis vitamin dana usus
-            Memudahkan peyerapan protein susu
-            Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral
c.         ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
d.        ASI lebih aman dari Kontaminasi karena diberikan langsung
e.         Resiko alergi pada bayi kecil sekali.
f.          ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi.
g.         Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi
h.         ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik.
i.           ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu.

3.         Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2 thn

UMUR (BLN)
MACAM MAKANAN
PEMBERIAN DALAM SEHARI
0 s/d 4
ASI
Sekehendak
4 s/d 6
ASI
Buah
Bubur susu
Sekehendak
2x
2x
6 s/d 8
ASI
Buah
Bubur susu
Sekehendak
1x
2x
8 s/d 10
ASI
Buah
Bubur susu
Nasi tim saring
Sekehendak
1x
1x
2x
10 s/d 12
ASI
Buah
Nasi tim saring / makanan
seperti keluarga
1x
3x
3x
12 s/d 24
ASI
Buah
Makanan seperti keluarga
Makanan kecil
2-3x
1x
3x
1x


Keterangan:
-          Makanan keluarga: mudah dicerna dan tidak pedas
-          Makanan kecil berupa biscuit, bubur kacang ijo dll

4.         Mengatur makanan anak usia 1-5 thn.
Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1.         Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok, minyak dan zat lemak serta gula.
2.         Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3.         Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain yang diterima anak.
4.         Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya, diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.

            Makanan anak usia 1 thn belum banyak berbeda dengan makanan waktu usia kurang dari 1 thn, sebagaimana dijelaskan bahwa anak disapih lebih baik pada umur 2 thn sehimngga pada umum diatas 1 thn ASI masih diberikan pada anak.
     Pada umumnya makanan masih berbentuk lemak baik nasi, sayur dan lauk pauk seperti daging hendaknya dimasak sedemikian rupa sehingga anak mudah mengunyahnya dan mudah dicerna, anak mulai diajak makan bersama-sama keluarga yaitu makan pagi, siang dan malam.
Sejak kelahiran hingga 12 bulan pertama, bayi mengalami serangkaian perkembangan dalam kehidupannya. Seiring waktu, pola makannya pun berubah.
Berikut adalah tahapan pola makan bayi sejak ia dilahirkan:
Ø  Tahap I: 0-6 Bulan
Usia ini, bayi hanya membutuhkan asupan berupa ASI. Masa pemberian ASI pada rentang waktu ini disebut Masa ASI Ekslusif.
Ada banyak bayi yang diberi susu formula atau campuran ASI dan sufor. Tapi kami dari Tim Dapur RMB tidak menyarankan pola asupan yang demikian. Sepenuhnya, kami mendukung Gerakan ASI Eksklusif.



Ø  Tahap II: 6-7 Bulan
Masuk usia 6 bulan, mulailah memperkenalkan bayi Anda dengan makanan padat sebagai pendamping ASI, atau biasa disebut MPASI. Tekstur MPASI untuk bayi 6-7 bulan bisa berupa makanan lembut agak cair, atau lembut agak padat juga camilan berupa biskuit mudah lumer yang tidak membuatnya tersedak. Biskuit semacam ini biasa juga disebut finger food sebab dari ukurannya bisa digenggam oleh si kecil. Dan memang dimaksudkan agar digenggam oleh buah hati Bunda agar ia belajar dari proses ini.
Ø  Tahap III: 7-9 Bulan
Selain ASI, pada usia ini bayi sudah bisa diberi makana lembek, sari buah juga finger food. Tekstur makanan bisa dibuat lebih kasar. Tapi bila bayi belum mau atau mudah tersedak, jangan dipaksa
Ø  Tahap IV: 9-12 Bulan
Masih terus berikan ASI pada bayi. Juga finger food dan sari buah. Untuk makanan utama, coba perkenalkan si kecil dengan makanan cincang dan nasi tim. Bayi pada usia ini normalnya sudah pandai mengunyah dan menelan makanan yang agak kasar.
Pada beberapa bayi bahkan sudah bisa makan bersama menu orang tuanya, meski ada juga yang masih menolak makanan kasar dan masih menginginkan bubur halus

MARS APN

“ MARS APN ”
TANDA GEJALA KALA 2
(do-ran, tek-nus, per-jol, vul-ka)
SIAP ALAT SIAPKAN DIRI
(celemek, cuci, sarung tangan)
PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP
( bersih, PD, celup, DJJ)
SIAP IBU DAN KELUARGA
(beritahu ibu, bapak)
PIMPINLAH IBU TUK MENERAN
(231 langkah)
SIAP – SIAP UNTUK MENOLONG
(handuk, bokong, buka, sarung)
TOLONG KEPALA BAHU BADAN
(312 langkah)
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
(2322 langkah)
MANAJEMEN AKTIF KALA 3
(ini materi utama)
PTT, PLASENTA, MASSASE
(321 langkah)
PERDARAHAN SEGERA PERIKSA
( plasenta dan robekan)
PASCA TINDAKAN 17
( 4, evaluasi, bersih, aman, parto)

asuhan kebidanan pada ibu hamil

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”NW” GI P00000 UK 39 MINGGU DENGAN KEHAMILAN SERING KENCING DI R.S MUHAMMADIYAH SURABAYA

















OLEH :

DWI MUKTI MULUNA
09.630.027
III A




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
FAKULTAS ILU KESEHATAN
PROGRAM D-III KEBIDANAN
2010 – 2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpaham rahmat, hidyahnya dan tak lupa salam dan shalawat pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Klinik Kebidanan pada Ny" NW" UK 39 minggu di R.S. Muhammadiyah Surabaya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun akan diterima untuk kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran meyelesaikan laporan ini, yaitu kepada:
  1. Dr. Sukodiono selaku direktur R.S. Muhammadiyah
  2. Ibu Supatmi selaku kaprodi D3 kebidanan Universitas Muhammadiyah surabaya
  3. Ibu indah nurlaily selaku pembimbing praktek
  4. Seluruh staf dan pihak R.S. Muhammadiyah
  5. Seluruh teman – teman yang ikut membantu

Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa AKBID UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA juga bermanfaat bagi pembaca semuanya, Amien....





Surabaya, 06 februari 2011



penulis







BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Mortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar, terutama di negara yang sedang berkembang. Pada tahun 1996 menurut WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu, pertahunnya meninggal saat hamil / bersalin. Di negara miskin sekitar 25 - 50% kematian pada wus disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Di indonesia sendiri Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2006. Angka kematian ibu (AKI) masih tinggi yaitu 125  / 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti negara lain adalah :
1.                   Pendarahan
2.                   Infeksi
3.                   Eklamsi
Selain itu keadaan ibu sejak pra-hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya.
Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain adalah :
1.                Anemi
2.                KEK (Kurang Energi Kronik)
3.                4T (Terlalu Tua, Lemah, Sering dan Banyak)
  (Syaifudin, 2001 : 6)
Penyebab kematian di Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.                Pendarahan     20 - 35 %
2.                Infeksi             20 - 25 %
3.                Gestose           15 - 17%
Akibat memburuknya penyakit - penyakit yang di derita ibu karena kehamilan.
(Manuaba, 1998 : 20)







Asuhan kebidanan yang berupa pemeriksaan kehamilan secara berkala dan diikuti dengan langkah tindak lanjut secara teknis harus dikuasai oleh setiap pelaksana program kesehatan ibu dan anak di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin. Pada ibu Primigravida biasanya banyak ditemukan masalah - masalah yang berhubungan dengan kehamilan, yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman ibu.Oleh karena itu penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan / ANC secara teratur mengingat kemungkinan faktorresiko tinggi yang bisa ditemukan masalah yang dialamiPrimigravida dapat dari segi fisik maupun psikologis. Dan hal itu memerlukan pelayanan yang tepat dan baik dari bidan agar dapat mengungkap pola pikir ilmiah.
Selain itu kesadaran dari ibu hamil itu sendiri untuk selalu kontrol secara teratur selama kehamilannya sehingga mendapatkan ibu dan bayi yang sehat.

1.2 TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke dalam proses asuhan kebidanan yang didapat dengan kasus yang ada.

1.2.2. Tujuan Khusus
 Mahasiswa Mampu :
1.    Melakukan pengkajian data
2.    Mengidentifikasi masalah dan diagnosa
3.    Mengidentifikasi maslah potensial
4.    Mengidentifikasi kebutuhan segera
5.    Menyusun rencana tindakan
6.    Melakukan evaluasi
1.3 MANFAAT
1.    Mahasiswa mampu menyusun / membuat Auhan Kebidanan pada ibu hamil
2.    Mahasiswa dapat mengumpulkan data - data melalui pengkajian dan
  Anamnese terhadap pasien.
3.    Mahasiswa dapat mendiagnosa dan mengidentifikasi masalah potensial
4.    Mahasiswa dapat menentukan kebutuhan / pun tindakan segera
5.    Mahasiswa dapat mengevaluasi dari tindakan yang telah dilakukan.


1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
Pendahuluan yang terdiri dari :
1. Latar belakang
2. Tujuan
3. Manfaat penulisan
4. Sistematika penulisan
BAB II
Tinjauan Pustaka
1.    Konsep dasar Antenatai Care
2.    Konsep dasar kehamilan, yang mencakup :
Ø   Pengertian
Ø   Tanda dan gejala kehamilan
Ø   Perubahan fisiologis pada ibu hamil
Ø   Kebutuhan gizi hamil pada ibu
Ø   Rumus Tafsiran Berat Janin (TBJ)
Ø   Rumus Neagle
3. Konsep dasar asuhan kebidanan
BAB III
Tinjauan Kasus
1.    Pengkajian data
2.    Interprestasi data dasar
3.    Antisipasi diagnosa / masalah potensial
4.    Identifikasi kebutuhan segera
5.    Pengembangan rencana
6.    Pelaksanaan tindakan / implementasi dan evaluasi
BAB IV
Penutup
1.    Simpulan
2.    Saran
Daftar Pustaka


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DASAR ANTENATAL CARE
2.1.1 Batasan Antenatal Care
2.1.1.1. Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 1998)
2.1.1.2. Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan ibu hamil. Baik fisik maupun mental, serta menyelamatkan ibu dan anak, baik dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas. Sehingga keadaan pospartum sehat dan normal tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2002)
2.1.1.3. Pemeriksaan Antenatal (Antenatal Care) adalah pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya (Untoro, 1997)
2.1.1.4. Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan prawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif (Kersip, 2006)
2.1.1.5  Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa kehamilan (Dep. Kes. RI, 1997 : 26)
2.1.1.6 Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik - baiknya fisik ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas. Sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal ( Prasiroharjo S. 1994 : 72)
2.1.2 Tujuan Antenatal Care
2.1.2.1 Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisk dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas dengan didapatkan ibu dan anak yang sehat.
(Mochtar, 1998)
Menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta bayi yang sehat. (Dep. Kes. RI, 1997 : 48)
Melindungi dan menjaga kesehatan serta kehidupan ibu dan janin selamam masa kehamilan, dengan mempertimbangkan Sosio Kultural Keluarga (Meliputi status ekonomi, tingkat pendidikan dan support sistem). (Menurut Reeder S.J, 1997 : 111)
2.1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
  dan tumbuh janin yang baik
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
  sosial ibu dan janin
3. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
  selama hamil. Termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan
  dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
  ibu dan bayinya, serta dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI      EKSKLUSIF
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluargadalam menerima kelahiran
  bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
  (Syaifudin, 2002)
2.1.3 Standar Asuhan Kebidanan
 Meliputi 7T, yaitu :
1. Timbang Berat Badan
  Untuk mengetahui apakah ada peningkatan berat badan dari bulan ke bulan. Kenaikan berat badan penting untuk mengetahui apakah kenaikan berat badan normal atau tidak (Indiarti, 2006)
2. Ukur Tekanan Darah
  Tekanan darah ibu hamil perlu dijaga selalu normal. Tekanan darah tinggi akan beresiko pada ibu hamil dan bayinya. Sementara tekanan darah rendah juga tidak baik untuk ibu. Karena itulah pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada setiap pemeriksaan ibu hamil. (Indiarti, 2006)
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri
  Untuk mengukur pertumbuhan janin. (Indiarti, 2006)

4. Pemberian Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) lengkap
  Untuk melindungi janin dari Tetanus Neonatorum . (Untoro, 1997)
5. Pemberian Tablet Zat Besi
  Minimal 90 tablet selama masa kehamilan
  Untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena
  pada masa kehamilan dan nifas kebutuhannya meningkat. (Untoro,
  1997)
6. Tes terhadap PMS
  Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit menular seksual pada ibu
  karena hal ini dapat ditularkan pada janin dan mengakibatkan
  kelainan cacat dan kematian.
  (indiarti, 2006)
7. Temu Wicara
  Dalam rangka perispan rujukan
  Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah / komplikasi setiap saat. Karena itulah temu wicara dilakukan sebagai perencanaan antisipasif dan persiapan dini. Untuk melakukan rujukan, jika terjadi komplikasi. (Syafudin, 2002)

2.1.4 Kebijakan Program
2.1.4.1  Menurut Syafuddin (2002)
Antenatal Care minimal dilakukan 4 kali selama kehamilan.
1. Satu kali pada TMI (sebelum 14 minggu)
Ø   Membangun hubungan saling percaya antar petugas kesehatan
dan ibu hamil.
Ø   Mendeteksi masalah dan menangani
Ø   Melakukan tindakan pencegahan seperti Tetanus
        Neonatotradisional yang
        merugikan
Ø   Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
Ø   Mendorong perilaku yang sehat (gizi, aktifitas,dan kebersihan,
istirahat, dsb).


2. Satu kali TM II (antara minggu 14 - 28 minggu)
Ø   Sama seperti TM I
Ø   Kewaspadaan khusus mengenai P.E (tanya ibu tentang gejala - gejala P.E untuk
mengetahui Proteinuria)
3. Dua kali pada TM III ( antara minggu 28 - 36 minggu)
Ø   Sama seperti TM I dan TM II
Ø   Palpasi Abdominal untuk mengetahui adanya kehamilan ganda.
4. TM IV (setelah minggu ke 36)
Ø   Sama seperti diatas
Ø   Ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi
        lain yang memerlukan kelahiran di Rumah Sakit.
2.1.4.2  Menurut Manuaba (1998)
Jadwal pemeriksaan ANC adalah sebagai berikut :
1.                  Trimester I dan II
Ø   Setiap satu bulan sekali
Ø   Diambil data tentang Laboratorium
Ø   Pemeriksaan USG
Ø   Nasehat diet tentang 4 sehat 5 sempurna. Tambahan protein ½
gr /  kg BB = 1 telur / hari
Ø   Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kehamilan, komplikasi kehamilan.
2. Trimester III
Ø   Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
Ø   Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
Ø   Diet 4 sehat 5 sempurna
Ø   Pemeriksaan USG
Ø   Imunisasi Tetanus II
Ø   Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan,
komplikasi hamil trimester ketiga.
Ø   Rencana pengobatan
Ø   Nasehat tentang tanda - tanda inpartu, kemana harus datang
               untuk melahirkan.

2.1.5 Frekuensi / Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Minimal
Frekuensi
Optimal
Frekuensi
Ideal
Frekuensi
Trimester I






Trimester II



Trimester III











1






1



2











Ø  kehamilan 1 - 12 minggu
Ø  Kehamilan 12 - 28 minggu



Ø  Kehamilan 28- 32 minggu


Ø  Kehamilan 34 - 40 minggu
Ø  Kehamilan 41- 42 minggu








1

2




1



3

2










Ø  Sejak haid terlambat 1 bulan
Ø  Sampai kehamilan 20 minggu
(1 bulan 1x)


Ø  Kehamilan 28 - 36 minggu
(2 minggu 1x)


Ø  Kehamilan 7 / 37
(1 minggu 1 x)








1

5




4




5










Total
4

9

15

Pada tabel diatas dapat disimpulkan / disampaikan hal - hal sebagai berikut :
1. Frekuensi pemeriksaan kehamilan minimal (4 kali, Dep. Kes. 1994).
Frekuensi pemeriksaan kehamilan dilakukan 4x yang terbagi dalam trimester I, II, III. Frekuensi ini dapat terjadi bila segalanya normal tanpa adanya resiko dan frekuensi lebih sering dilakukan pada trimester III untuk mendeteksi dini terhadap kehamilan.
2. Frekuensi Pemeriksaan kehamilan optimal (9 kali, Jumiarni 1994). Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak haid terlambat sampai dengan usia kehamilan 12 minggu 1 kali. Pemeriksaan tiap 1 bulan sekali dilakukan sampai usia kandungan 36 minggu. Sedangkan pemeriksaan kehamilan 36 - 40 minggu dapat dilakuakan setiap 2 minggu sekali dan sampai dengan melahirkan, pemeriksaan dilakukan 1 minggu sekali. Dengan frekuensi demikian adanya penyakit kehamilan dapat dideteksi dan diatasi sedini mungkin.
3. Frekuensi pemeriksaan kehamilan ideal (Manuaba, 1998). Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak terlambat haid 1 bulan sampai dengan uk 28 dilakukan 1x. Pada uk 28 - 36 sampai dengan melahirkan, pemeriksaan dilakukan 1 minggu sekali. Pemeriksaan kehamilan ini yang palig ideal, sehingga diharapkan dengan frekuensi seperti ini penyulit kehamilan dapat dideteksi dan diatasi sedini mungkin.

Ø   Menurut Manuaba (2006 :130)
Jadwal Melakukan ANC sebaiknya 12 - 13x selama hamil. Di negara berkembang ANC dilakukan sebanyak 4x sudah cukup (tercatat)
Ø   Faktor resiko ibu hamil seperti yang tercantum dalam KMS ibu hamil :
                                    1. Anemia berat (Hb ≤ 895%)
2. Tekanan darah distol > 90 mmHg
3. Pendarahan selama kehamilan
4. Kelainan pada persalinan dahulu
5. Jarak kehamilan terakhir kurang dari 2 tahun
6. Tinggi badan kurang dari 145 cm
7. Umur ibu kurang dari 16 tahun / lebih dari 35 tahun
8. Pernah sakit kronis.









2.1.6
NO
Kriteria

Σ Nilai
1
Kematian Neonatal
Riwayat Pretorm
Riwayat P.E
Penyakit Paru
Anemi 8 - 10gr %
Tinggi badan 145 cm
BB < 40 kg / 70 kg
Primipara < 20 tahun
> 35 tahun
Muitipara > 40 tahun
Paritas > 3
Tanpa Antenatal


1
2
Abortus > 3
Riwayat SC
Plasenta Previa
Penyakit DM
Gemeli
Sungsang
Partus Percobaan
Hipertooridism

2
3
Riwayat lahir mati
Penyakit ginjal
Partus 32 - 36 minggu
Posterm > 42 minggu
Penyakit Hepar
P.E.B
Sungsang (primipara)
Ketuban pecah > 6 jam
Mekonium (kepala)
Partus > 24 jam
Plasenta Previa
SC


3
4
DM
Filtumcordis
DJJ reguler < 120 / >
180 kali / menit
4
5
Eklamasi
Hidroamnion
Infeksi intra partum
KPD > 24 jam
Incombilitas RH
Slolutio plasenta
Letak lintang
Prolapsus tali pusar

5

Keterangan           :
 1. Bila jumlah nilai resikonya 3, ibu hamil dirujuk ke puskesmas
untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang lebih
teliti dari dokter.
 2. Bila jumlah nilai resikonya > 5, ibu hamil harus dirujuk ke
rumah sakit. Ibu hamil yang boleh ditolong perawat / bidan
hanya pasien dengan nilai resiko < 3.

2.1.7 Keluhan Pada Masa Kehamilan
 1. Keluhan pada trimester I Uk 1 - 3 bulan
Ø   Mual dan muntah
Terutama pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah hari
Ø   Perasaan neg
Hal ini terjadi bila mencium bau yang menyegat.
Contonya : Bawang goreng, Minyak rambut
Ø   Pusing
Terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan keseimbangan, perut kosong.
Ø   Sering kencing
Karena tekanan Uterus yang membesar dan menekan kandung kencing
Ø   Keputihan
Adanya peningkatan hormon kehamilan esterogen dan progesteron yang mempengaruhi mukosa servix dan vagina.
Ø   Pengeluaran darah pervaginam
Bila terjadi pendarahan, perlu diwaspadai abortus.
Ø   Perut membesar lebih dari Uk
Curigai kemungkinan terjadi mola hidatidosa

1.     Keluhan pada trimester II Uk 4 - 6 bulan
Ibu masih merasakan keluhan pada trimester I dan perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor psikologis.
Pada trimester ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil karena keluhan yang terjadi pada trimester I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru, mulai merasakan gerakan bayi, terdengarnya DJJ melalui alat Funanduskop atau melihat gambar / posisi bayi melalui pemeriksaan USG



2.     Keluhan pada trimester III Uk 7 - 9 bulan
Ø   Pusing disertai pandangan berkunang - kunang
Hal ini dapat menunjukkan terjadinya anemia dengan Hb < 10 gr %
Ø   Pandangan mata kabur disertai pusing adanya hipertensi
Ø   Kaki adem
Perlu dicurigai adanya gejala dari trias klasik eklamsi yaitu hipertensi
Ø   Sesak nafas
Curigai kemungkinan adanya kelainan letak / sungsang. Kelainan posisi bayi kemungkinan terjadi mola hidatidosa
Ø   Pendarahan
Curigai adanya plasenta Previa / Solutio plasenta
Ø   Keluar cairan di tempat tidur pada siang / malam
Cairan jernih bukan air kencing namun curigai KPD
Ø   Sering kencing
Masalah kehamilan ini umumnya muncul di tiga bulan pertama dan tiga bulan terakhir kehamilan. Perkembangan bayi secara perlahan akan menekan kandung kemih sehingga selalu terasa ingin buang air kecil walaupun baru saja mengosongkan kandung kemih. Masalah kehamilan ini juga dapat membuat ginjal ibu hamil bekerja lebih keras untuk membuang limbah keluar.
Di masa awal kehamilan dan akhir kehamilan tidak jarang banyak ibu hamil yang dapat merasa ingin buang air kecil secara tiba-tiba pada saat tertawa, bersin maupun batuk. Masalah kehamilan ini termasuk dalam kategori normal dan bersifat sementara karena memang di saat kehamilan ini dinding otot panggul menjadi lebih lemah untuk persiapan kelahiran bayi anda kelak.Karena bayi akan masuk PAP pada Uk 36 minggu.
Untuk meringankan masalah kehamilan ini anda dapat menghindari kopi, the dan soda karena minuman ini merupakan pemicu buang air kecil. Pada saat berkemih condongkan tubuh ke depan agar kandung kemih dapat dikosongkan dengan lebih sempurna. Bila perlu ibu hamil yang mengalami masalah kehamilan ini dapat menggunakan pampers bila keluar rumah untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan secara tiba-tiba.



Olah raga yang dianjurkan dalam mengatasi masalah kehamilan ini adalah melakukan senam kegel secara teratur untuk menguatkan otot dasar panggul sehingga kemampuan ibu untuk menahan buang air kecil menjadi lebih baik.

2.1.8 Ketidaknyamanan Umum dalam Kehamilan
1.                       Gusi berdarah
Ø  Esterogen meningkat aaliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel - sel pelapis epitel gusi.
Ø  Vaskularisasi gusi menjadi sangat tinggi dengan penyebaran pembuluh darah halus jaringan penghubung menjadi hiperplasis dan edematis
Cara meringankan :
Ø   Berkumur dengan air hangat
Ø   Memeriksa gusi secara teratur
Ø   Jaga kebersihan gigi dengan rajin menggosok gigi.
2.                       Cloasma / perubahan pada Aerola
Ø   Kecenderungan genetis
Ø   Esterogen meningkat dan memungkinkan tingkat progesteron
Cara meringankan :
Ø   Hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan
Ø   Gunakan bahan non – alergis
3.                       Konstipasi / sembelit
Ø   Progesteron yang meningkat yang menyebabkan lemahnya usus
Ø   Kemampuan bergerak menurun akibat relaksasi otot rata / halus
Ø   Penyerapan air dari colon meningkat
Ø   Tekanan Uterus yang membesar / usus
Cara meringankan :
Ø   Tingkatkan intake cairan, serat didalam diet
Contohnya : Buah, minum cairan dingin panas
Ø   Istirahat cukup
Ø   Senam
Ø   Buang air teratur
Ø   BAB segera setelah adanya dorongan


4.                       Sakit kepala
Ø   Kontraksi, ketegangan otot, spasma otot, keletihan
Ø  Pengaruh hormon, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, kongesti hidung, dinamika dari cairan syaraf yang berubah, alkolis pernafasan ringan.
Cara meringankan :
Ø   Teknik relaksasi
Ø   Biofeedback
Ø   Memasssage leher dan otot bahu
Ø   Istirahat
Ø   Mandi air hangat
5.                       Hemorroid
Ø   Konstipasi
Ø   Tekanan yang meningkat dari Uterus gravid terhadap Vena herroide
Ø   Dukungan yang tidak memadai bagi Vena herroid dalam daerah
anorectal
Cara meringankan :
Ø   Hindari konstipasi
Ø   Makan makanan bongkahan gunakan bungkusan es, kompres panas
mandi sitz.
6.                       Sakit punggung atas dan bawah
Ø   Kurvatur dan Vertebra lumbosacral yang meningkat saat uterus terus
membesar
Ø   Kekejangan otot karena tekanan terhadap akar syaraf
Ø   Ukuran payudara yang terus bertambah
Ø   Meningkatnya hormon pembuat cartilage di dalam sendi - sendi besar
      menjadi lembek
Ø   Keletihan
Cara meringankan :
Ø   Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda
Ø  Lebarkan kaki dan letakkan 1 kaki sedikit di depan kaki yang lain waktu membungkuk, agar dapat dasar yang luas untuk keseimbangan pada waktu bangkit dari posisi jongkok.
Ø   Gunakan BH yang pas dan menopang
Ø   Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung.
7.                       Berkeringat banyak
Ø   Kegiatan kelenjar apocrine meningkat kemungkinan akibat perubahan
hormonal
Ø  Kegiatan kelenjar accerine meningkat oleh karena kegiatan teroid yang meningkat, berat badan dan kegiatan metabolik yang meningkat
Cara meringankan :
Ø   Pakai pakaian tipis dan berlonggar
Ø   Banyak minum
Ø   Mandi secara teratu
8.                       Gatal - gatal
Ø   Kemungkinan karena hipersensitivitas terhadap antigen plasenta
Cara meringankan :
Ø   Gunakan kompres, mandi siram air jeruk
Ø   Gunakan cara mandi "Oatmel"
9.                       Kram kaki
Ø   Ketidakseimbangan perbandingan kalsium / fosfor
Ø  Tingkat kalsium yang turun serta alkalosis yang disebabkan oleh perubahan dalam sistem pernafasan
Ø   Keletihan  
Cara meringankan :
Ø  Kurangi konsumsi susu (kandungan Fosfornya tinggi) berlatih dorsifleksi pada kaki untuk merentangkan otot - otot yang terkena
Ø  Bebaskan otot kaki tersebut
10.                   Insomnia
Ø  Bangun ditengah malam (ketidaknyamanan) karena hamil, nocturia, dyspnea, panas dalam, kongesti hidung, sakit, stress, dan risau
Cara meringankan :
Ø   Gunakan teknik relaksasi
Ø   Mandi air hangat, minum minuman hangat sebelum tidur
11.                   Rasa mual muntah
Ø   Kadar HCG dan Esterogen serta Progesteron yang meningkat
Ø   Relaksasi otot - otot halus
Ø   Metabolisme perubahan dalam metabolisme karbohidrat
Cara meringankan :
Ø   Hindari bau - bauan / faktor - faktor penyebabnya
Ø   Makan biskuit kering / roti bakar sebelumbangkit atau bangun pagi
hari
Ø   Makan sedikit - sedikit tapi sering
Ø   Duduk tegap setiap kali makan
Ø   Hindari makanan yang berminyak
Ø   Hirup udara segar di pagi hari sambil berjalan - jalan
Ø   Tidur dengan jendela terbuka, pastikan udara cukup
Ø  Bangun tidur secara perlahan - lahan dan jangan langsung bergerak banyak.
12.                   Sesak nafas
Ø  Tingkat progesteron yang meningkat bekerja atas pusat pernafasan secara langsung untuk
Ø   menurunkan tingkat CO2 serta meningkatkan tingkat O2
Ø   Uterus membesar dan menekan pada diafragma
Cara meringankan     :
Ø  Secara periodik dan merentangkan lengan di atas kepala serta menarik nafas  panjang
Ø   Menghirup udara segar di pagi hari.
















2.1.9        Diagnosa Antenatal dan penanganan

    Kehamilan

 




















2.1.10 Pemberian imunisasi TT
Antigen
Interval
(Selang Waktu Min)
Lama Perlindungan
%
Perlindungan
TT I
TT II
TT III
TT IV
TT V
Pada kunjungan ANC I
4 minggu setelah TT I
6 bulan setelah TT II
1 tahun setelah TT III
1 tahun setelah TT IV
-
3 th
5 th
10 th
25 th / Seumur hidup
-
80
95
99
99

2.2 KONSEP DASAR KEHAMILAN FISIOLOGIS
2.2.1  Pengertian
Ø  Kehamilan adalah proses bertemunya Sel Mani / Sperma sewaktu persetubuhan yang bergerak memasuki rongga rahim kemudian bersatu dengan sel telur sampai keluarnya janin (Rustam Muchtar, 1998 : 17)
Ø  Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan, 7 hari) dihitung dari HPHT
(Sarwono, 2002 : 907)
Ø   Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
Janin
(Saifuddin, 2002 : 89)
Ø   Kehamilan dalah bersatunya antara Sel Mani dan Sel Telur
(kamus lengkap kedokteran, 2003 : 61)





















2.2.2  Proses Kehamilan
Sperma
 
 




Text Box: Konsepsi
 



Text Box: Zigot
i
 


Text Box: Morula
 



Text Box: Nidasi
 



Text Box: Blastula
                                         


Text Box: PlasentaText Box: Janin








                                                                                                                 (Hanifa Wiknjosastro, 2002)
2.2.3  Tanda dan Gejala Kehamilan
2.2.3.1 Tanda tidak pasti
Ø      Amenorhea (tidak haid)
 Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk
 memutuskan Uk dan taksiran
 partus menurut rumus Neagle. Bila siklus haid +/- 28 hari maka
 tinggal ditambahkan 7
 dan bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1.
 (Mansoer, 2001 : 253)
Ø      Mual (Nursea), Muntah (Emeses)
 Pengaruh Esteroge dan Progesteron terjadi pengeluaran asam
 lambung yang berlebihan menimbulkan mual dan muntah
 terutama di pagi hari atau "Morning Sickness". Dalam
 batas yang Fisiologis keadaan ini dapat diatas. Akibat mual
 muntah, nafsu makan berkurang. (Manuaba, 2002 : 125)
Ø      Mengidam (Ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering makan dan minum tertentu pada bulan – bulan
pertama. (Mochtar, 2003 : 43)
Ø      Pingsan dan mudah lelah
Pingsan sering dijumpai bila berada di tempat ramai pada bulan –
bulan pertama
kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu (Mansjoer,
2001 : 251)
Ø      Tidak tahan bau - bauan (Mochtar, 2003 : 43)
Ø      Perubahan payudara
Perubahan warna pada payudara, puting susu menjadi gelap,
perubahan pada Aerola
Mammae Primer dan Sekunder (Varney, 2002 : 84). Payudara
menjadi tegang dan
membesar karena pengaruh esterogen dan progesteron yang
merangsang Duktuli dan
Alveoli payudara (Mansjoer, 2001 : 253)
Ø      Saluran kencing
Sering kencing karena kandung kencing tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini
akan menghilang pada trimester II kehamilan. Pada akhir
kehamilan kejadian ini terjadi
kembali karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah
janin (Mochtar, 2003 : 44)
Ø      Konstipasi
Karena penurunan peristaltik usus halus oleh hormon Steroid.
(Mansjoer, 2003 : 44)
Ø      Pigmentasi kulit
Sekitar pipi : Cloasma Gravidarum karena keluarnya Melano Phore
Stimuliting Hormone
Hipofise Anterior
Dinding perut : biasanya terdapat Striae Lividae, Striae nigrae,
Linea aiba dan Linea nigra
Sekitar payudara : Hiperpigmentasi Aerola mammae, puting susu
menonjol, kelenjar
montgomery menonjol, pembuluh darah menifes sekitar payudara.
(Manuaba, 2002 : 126)
Ø      Vena
Penekanan vena - vena (Varises) dapat terjadi pada kaki, betis dan
vulva. Biasanya dijumpai pada Trimester terakhir
(Mochtar, 2003 : 44)
Ø      Epulis
Hipertropi gusi di sebut epulis dapat terjadi bila hamil.
(Manuaba,2002 : 126)
2.2.3.2  Tanda Kemungkinan Hamil
Ø   Perut membesar
Ø   Uterus membesar
Ø   Tanda Hegar
Ø   Tanda Chadwik
Ø   Tanda Piskacek
Ø   Kontraksi Braxton Hicks
Ø   Teraba Ballotement
Ø   Reaksi kehamilan positif
                                                                                                                                                                                (Mochtar, 2003 : 45)

2.2.3.3  Tanda Pasti Hamil
Ø   Teraba bagian janin
Ø   Terdengar DJJ
Ø   Dengan Ultrasonografi (USG) atau scanning dapat dilihat gambar
janin
Ø   Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin
(Mansjoer, 2001 : 254)
2.2.4  Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil
2.2.4.1  Perubahan Fisologis yang Kelihatan
Ø      Muka menyerupai topeng (Cloasma Gravidarum)
Ø      Aerola mammae mengalami hiperpigmentasi dan puting susu
menghitam dan membesar \ serta menonjol
Ø      Perut terdapat Linea Alba (Garis hitam yang membentang atas
simpisis pusat). Linea
Negra (Garis hitam yang membentang di tengah - tengah perut). Striae Gravidarum (Garis pada kulit), Striae Livida (hitam), dan Striae Albican (putih)
Ø      Perubahan pada kelenjar gondok tetapi perubahan ini tidak selalu
terdapat pada wanita
hamil.
Ø      Alat kelamin luar kelihatan lebih biru disebabkan adanya
Coengesti pada peredaran darah
Ø      Sikap pasien (tubuh) pada waktu kehamilan Lordosis
(Rustam Muchtar, 1998 : 44)
2.2.4.2      Perubahan Fisiologis yang Tidak Kelihatan
Ø      Volume darah bertambah 30 %
Ø      Alat kencing
Ginjal harus bekerja lebih berat karena menyaring ampas dari 2
orang
Ø      Rahim / Uterus
Akan mengalami Hipertrofi dan Hiperplasma, sehingga dari
bentuk sejempol dengan
berat 30 gr menjadi 1000 gr
   (Rustam, 2003 : 35)
2.2.5  Kebutuhan Gizi pada Ibu Hamil
2.2.5.1  Diet ibu hamil
Ø      Dianjurkan makan makanan yang berkalori tinggi, protein, sayuran
Ø      dan buah - buahan, susu
Ø      Kebutuhan air minum ± 8 - 10 gelas / hari
Ø      Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0.5 kg / minggu
Ø      Makanan halus, cukup dan berimbang atau beraneka ragam, agar
kualitas dan kuantitas ASI dapat optimal

2.2.6 Rumus TBJ (Tafsiran Beran janin)
TFU dalam cm
Umur kehamilan dalam bulan
20
23
26
30
33
5
6
7
8
9

2.2.7  Rumus Neagle
Haid Neagle  :  09    08    2008
                                                (+7)    (-3)                  (+1)
   16    05    2009           (Siklus ± 28 hari)

Haid Terakhir  :  09    08    2008
                                                     (+14)            (-3)               (+1)
                                                               23    05     2009







KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

       No. Reg                :
       Tanggal                 :                                                                                   Tanggal Pengkajian     :
       Jam                       :                                                                                   Jam Pengkajian                       :
       Oleh                     :
       Tempat                 :

       I.  Pengkajian Data
A.       Data Subjektif
1.        Identitas
Nama                       : Untuk mempermudah memangil. Nama pasien harus
                                                   jelas dan lengkap.
Umur                       : Dicatat dengan hitungan tahun untuk mengetahui
                                                   kehamilan resiko tinggi / tidak
Agama                     : Untuk mempermudahkan dalam pendekatan asuhan
                                                   kebidanan.
Pekerjaan     : Untuk mengetahui kemungkinan pekerjaan yang dapat
                                                   mengganggu diri pasien maupun janinnya.
Pendidikan  : Untuk memberi bimbingan sesuai tingkat pendidikan
                                                   pasien.
Alamat                    : Untuk mengetahui alamat lengkap jika diperlukan.
2.        Status Perkawinan
Perkawinan ke                     : Untuk mengetahui pasien tersebut menikah ke
                                                                  berapa.
Umur ke                              : Untuk mengetahui umur berapa pasien
                                                                  menikah.
Lama kawin                                    : Sudah berapa lama pasien tersebut menikah.
3.        Keluhan Utama
Hal yang ditanyakan, apa yang dirasakan sekarang… Kualitasnya seberapa… Darerah mana yang dirasakan… keluhan terus – menerus atau tidak… Sejak kapan…


4.        Riwayat Kebidanan
A.    Haid
               Menarche                    : 9 – 15 tahun
               Siklus                          : 28 hari – 35 hari
               Lamanya                     : 7 – 15 hari
               Banyaknya                  : ± 3 kotek / hari (150 cc)
               Warna                          : Hari 1 – 4 Merah segar
                                                                         Hari 5 – 7 Kecoklatan
                                                                        Keluhan                       : Dysmenorhoe / tidak, kapan ...
                                                                        Flour Albus     : Ada / Tidak
B.     Riwayat Kehamilan dan Nifas yang Lalu
  
Perkawinan
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
KB
ket
Ke
Ke
Uk
Jns
Pngl
Tempat
Penyulit
BBL
Jns Kel
Hdp / Mt
Umr
ank
sek
Penyulit
ASI


Keadaan pasien mulai dari hamil pertama ... Sampai hamil sekarang ..
C.     Riwayat Kesehatan Lalu
               Untuk mengetahui kehamilan sekarang yang ke berapa?
               Kapan dan dimana melakukan ANC? Berapa kali? Dimana
               dan kapan? Terapi yang pernah didapatkan saat hamil dan
               keluhan yang pernah dirasakan saat hamil.                                        
5.        Riwayat Kesehatan Lalu
                           Ibu mengatakan tidak / pernah menderita penyakit paru –
                                                            paru, asma, darah tinggi, kencing manis, hepatitis, jantung,
                                                            TBC
6.        Riwayat Kesehatan Keluarga
                           Yang perlu ditanyakan adalah dari keluarga pasien dan
                           suami, apakah ada yang menderita penyakit jantung,
                           kencing manis, paru – paru, asma, TBC, hepatitis, dan
                                                            apakah ada keturunan kembar.


7.        Riwayat Kebiasaan Sehari – hari
A.    Pola Nutrisi

T. Hamil
Hamil
Menyusui
Kalsium
0.5 gr
1 gr
1 gr
Protein
55 gr
65 gr
80 gr
Kalori
2000
2300
3000
Zat Besi
12 gr
17 gr
17 gr
Vit. A
5000 IU
6000 IU
700 IU
Vit. D
400 IU
600 IU
800 IU

B.     Pola Eliminasi
Wanita hamil sering terjadi Obstipasi karena peristaltik usus kurang baik yang disebabkan pengaruh hormon.
C.     Pola Aktivitas Sehari – hari
Wanita hamil dianjurkan tidak bekerja terlalu berat dan boleh bekerja sewajarnya saja karena berat badan dapat menyebabkan abortus
D.    Pola Personal Hygiene
Wanita hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan kelembaban genitalianya.
E.     Pola Istirahat
Wanita hamil dianjurkan untuk meningkatkan pola istirahat (tidak boleh terlalu capek), istirahat normal ± 1 jam dan ± 8 jam
F.      Pola Seksual
Coitus boleh dilakukan asalkan tidak terjadi pendarahan dan tidak mengganggu kenyamanan pasien. Dan Coitus tidak boleh dilakukan apabila ketuban sudah pecah karena bisa menyebabkan infeksi.
G.    Data Psikososial
      Yang perlu ditanyakan adalah, apakah kehamilannya
      direncanakan? Diharapkan atau tidak, Bagaimana hubungan
      suami, keluarga dan tetangga sekitarnya.



H.    Data Sosial Budaya
               Keadaan lingkungan yang berhubungan dengan ibu, pantangan
               makan / minum, jamu, kebiasaan merokok / minuman keras /
                                                obat – obatan.

B.       Data Objektif
                  Data yang menggaGbarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
                  fisik, lab, test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
                  untuk mendukung Assosment.
1.        Pemeriksaan Fisik Umum
         K / U                           : Baik / Cukup / Lemah
         Kesadaran                   : Composmentis / Samnolen / Apatis / Koma
         Berat Badan                : Sebelum / Selama hamil (kenaikan N, 6,5 – 12,5
                                                          kg)
         Tinggi Badan   : Sebelum / Selama hamil
         Lila                                          : > 23 cm
         TD                                           : Normalnya 110 / 70 – 130 / 90 mmHg
         Suhu                            : Normalnya 365 - 375°C
         Nadi                            : Normalnya 76 – 100x / menit
         RR                                           : Normalnya 16 – 24x / menit
2.   Pemeriksaan Fisik Khusus (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskuitasi)
A.    Kepala
Rambut bersih / tidak, lurus / tidak, warna hitam / tidak, ada ketombe / tidak, rontok / tidak, ada benjolan / tidak.
B.     Muka
Simetris / tidak, oedem / tidak, ada cloasma gravidarum / tidak, pucat / tidak.
C.     Mata
Simetris / tidak, konjungtiva merah muda / tidak, sklera putih / tidak, palpebra oedema / tidak
D.    Hidung
Simetris / tidak, ada polip / tidak, ada pernapasan cuping hidung / tidak, ada sinusitis / tidak.

E.     Telinga
   Simetris / tidak, ada serumen / tidak, pendengaran normal / tidak.
F.      Mulut
Simetris / tidak, ada stomatitis / tidak, bibir pucat / tidak, lidah bersih /   tidak, gigi caries / tidak.
G.    Leher
Ada pembesaran kelenjar limfe / tidak, ada peninggian vena  jugularis / tidak, ada pembesaran kelenjar Tiroid / tidak.
H.    Dada
Simetris / tidak, payudara menonjol / tidak, hiperpigmentasi / tidak, ada benjolan / tidak, colostrum sudah keluar / belum, ada ronohi / tidak, ada wheezing / tidak, ada pernafasan dinding dada / tidak.
I.       Abdoment
Simetris / tidak, terdapat linea aiba / nigra atau tidak, terdapat striae / lividae / tidak, ada luka bekas SC / tidak, ada meteorismus / tidak.
·         Leopod I
TFU        cm
Uk 12 mg  (1 – 2 jari atas simpisis)
Uk 16 mg  (pertengahan antara pusat dan simpisis)
Uk 20 mg  (3 jari bawah pusat)
Uk 24 mg  (setinggi pusat)
Uk 28 mg  (3 jari atas pusat)
Uk 32 mg  (pertengahan processus xipoideus)
Uk 36 mg  (3 jari bawah processus xipoideus)
Uk 40 mg  (pertengahan antara processus xipoideus)
·         Leopod II
Untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan letak bagian terkecil anak.
Biasanya dalam pemeriksaan didapatkan terasa keras panjang seperti papan.
·         Leopod III
Untuk menentukan bagian terendah janin
-          keras, bulat, melenting (kepala)
-          lunak, agak bulat, tidak melenting (bagian bokong)
·         Leopod IV
Untuk menentukan bagian terbawah janin masuk dalam PAP.
DJJ 120 – 160x / menit
J.       Genetalia
Simetris / tidak, Varises / tidak, odema / tidak, ada condiloma akuminata / tidak, ada luka bekas episiotomi / tidak, ada pembesaran kelenjar Bartholini / tidak.
K.    Anus
     Ada varises / tidak, ada hemoroid / tidak
L.     Ekstremitas
   Atas                 : Simetris / tidak, oedema / tidak, terpasang infus / tidak,  akral hangat / tidak, pergerakan aktif / tidak.
      Bawah         : Simetris / tidak, odema / tidak, akral hangat / tidak, reflek patella (+/+). Jika (-) pasien kekurangan B1.
3.      Pemeriksaan Panggul Luar
- Distancia spinarum            24 – 26 cm
- Distancia Cristarum           28 – 30 cm
- Conjugala externa  18 – 20 cm
- Panggul normal                  80 – 90 cm
4.      Pemeriksaan Dalam : -
5.      Pemeriksaan Penunjang : Lab. HB, Reduksi Urine, albumin
C.     kesimpulan
Meliputi 9 kriteria, yaitu :
A.    Hamil / tidak
B.     Primi / multi
C.     Hidup / mati
D.    Intra / ekstra uteri
E.     Tunggal / ganda
F.      Bagian terbawah janin kepala / bokong
G.    Keadaan jalan lahir normal / tidak
H.    Keadaan ibu dan janin baik / tidak



    II.  Assasement / Interpretasi Data Dasar
              A. Diagnosa              : G...P...UK....minggu, primi / multi gravida, hidup /
                                                             mati, intra / ekstra uteri, tunggal / ganda, bagian
                                                             terbawah janin kepala / bokong, keadaan jalan lahir
                                                             normal / tidak, keadaan ibu dan janin baik / tidak.
                Data Subjektif         : Pasien mengatakan… (yang dirasakan sekarang),
                                                             keluhan yang dirasakan terus menerus / tidak, sejak
                                                             kapan.
                Data Objektif                      : K/U
                                                                        Tensi                            : 110 / 70         - 130 / 90 mmHg
                                                                        Nadi                            : 76 – 100x / menit
                                                                        Suhu                            : 365 – 375°C
                                                                        RR                                           : 16 – 20x / menit
                                                                        Abdoment                   :
·         Leopod I
Untuk menentukan TFU
Menentukan bagian apa yang terdapat pada kundus uteri
·         Leopod II
Menentukan PU – KA, PU – KI
Pemeriksaan teraba keras seperti papan (punggung)
·         Leopod III
Menentukan bagian terendah janin
Pemeriksaan keras, bulat, melenting (kepala)
Pemeriksaan lunak, agak bulat, tidak melenting (bokong)
·         Leopod IV
Bagian terbawah janin masuk dalam PAP
DJJ (+) (12 – 11 – 12) = 140x / menit





        B. Masalah                :
        C. Kebutuhan HE
                  - Menjelaskan kepada pasien, bahwa hal yang dialami adalah Fisiologi.
                  - Tentang masalah yang sedang dialami saat ini
       III.  Antisipasi diagnosa / masalah potensial : -
       IV.  Identifikasi Kebutuhan Segera
               Segera datang ke tenaga kesehatan (Bidan / dr. SPOG). Jika terjadi keluhan – keluhan lain dan tanda – tanda persalinan.
       V.    Planning / Intervensi / Pengembangan Rencana
               Diagnosa                  : G... P... UK...minggu,Tunggal / Ganda, Hidup / Mati, Intra / Ekstra
                                                             Uteri, Primi / Multi Gravida, Bagian terbawah janin
                                                             kepala / bokong, keadaan jalan lahir normal / tidak, K/U
                                                             Ibu dan janin baik / tidak.
               Tujuan                                  :
-    Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapkan pasien
                                                                mengerti penjelasan yang dijelaskan petugas kesehatan,
                                                                dengan kriteria hasil :
-    Ibu mengerti tentang keadaan saat ini
-       Ibu mengerti dan bisa mengulangi HE / KIE yang diberikan  petugas.
-    Ibu mengerti perubahan fisiologis yang dialami
Intervensi dan Rasional        :
1.        Jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
R/    : agar ibu tahu kondisinya dan janinnya
2.                         Jelaskan kepada ibu sebab.....terjadi
R/    : agar ibu tahu penyebab.....tersebut
3.                         Beritahu ibu cara mengatasi......tersebut
R/    : agar ibu mampu mengatasi.....dan....berkurang
4.                         Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan
R/    : agar ibu waspada jika terjadi tanda bahaya pada kehamilan
5.                         Beritahu ibu tentang tanda pasti persalinan
R/    : agar ibu cepat tanggap jika sewaktu – waktu terjadi tanda pasti   persalinan
6.                         Anjurkan ibu untuk tetap mencukupi kebutuhan nutrisi
R/    : agar asupan nutrisi ibu dan janinya terpenuhi
7.                         Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
R/    : agar ibu relaksasi dan tidak mudah lelah
8.                         Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan pribadi
R/    : agar terhindar dari infeksi dan iritasi
9.                         Berikan ibu vitamin / roborantia yang dibutuhkan
R/    : agar ibu nafsu makan dan staminanya bertambah
10.    Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau sewaktu –waktu jika ada  keluhan
R/    : agar ibu ingat kapan harus kontrol ulang
VI. Implementasi / Pelaksanaan tindakan
       Hari /tanggal/jam       : .......
       Sesuai intervensi
VII. Evaluasi SOAP
       Tanggal .....    jam ......
       S                   : ibu mengatakan sudah mengerti atau belum dengan keadaanya saat ini    dan memahami atau tidak penjelasan dari petugas
              O                               : K / U                         : Baik / Cukup / Lemah
                      Kesadaran                  : Composmentis / Samnolen / Apatis / Koma
                      TD                              : Normalnya 110 / 70 – 130 / 90 mmHg
                      Suhu                           : Normalnya 365 - 375°C
                      Nadi                           : Normalnya 76 – 100x / menit
                      RR                              : Normalnya 16 – 24x / menit
               A                                          : G...P...UK....minggu,Tunggal / Ganda, Hidup / Mati, Intra / Ekstra
                                                 Uteri, Primi / Multi Gravida, Bagian terbawah janin
                                                 kepala / bokong, keadaan jalan lahir normal / tidak, K/U
                                          Ibu dan janin baik / tidak,masalah teratasi semua / sebagian
    P :                     - Rencana dilanjutkan di rumah
- anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau sewaktu – waktu   jika ada keluhan